Rabu, 05 Oktober 2011

Semangat dan Harapan

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar sebuah kata yang apabila diterapkan dengan baik maka akan menggiring kita sampai kepada tujuan yang kita ingini. Sebuah perkataan sederhana tapi dapat memacu seseorang untuk meraih apa yang menjadi impiannya.

Tahukah kita bahwa meskipun hanya sebuah kata, namun bila dilakukan dengan baik, maka akan menghasilkan beragam daya jangkau yang tak terbatas didalam pikiran kita. Tak dapat dipungkiri bahwa semangat merupakan salah satu bagian terpenting yang ambil bagian terhadap usaha manusia dalam mencapai harapan yang dicita-citakannya. Karena hanya dengan semangatlah maka seseorang dapat menghantarkan niatannya kepada pergerakan aktif yang totalitas. Bayangkan apa yang akan terjadi apabila seseorang memiliki sebuah harapan, akan tetapi ia sama sekali tidak memiliki semangat. Apakah yang akan terjadi? Adakah dapat tercapai apa yang ia idam-idamkan? Tentu, sudah jelas jawabnya adalah tidak akan pernah bisa.

Demi mewujudkan apa yang kita dambakan, maka haruslah selalu menatap tajam kearah semangat, sebab semangat merupakan gambaran positif dari gebuan niat. Harapanlah yang menjadi tujuan dari semangat seseorang. Lantas, mengapa semangat harus selalu dipasangankan dengan harapan? Sebab semangat adalah sebuah elemen dasar yang penting untuk mewujudkan apa yang menjadi buah fikiran seseorang. Semangat tidaklah kelihatan rupanya, akan tetapi hanya dapat dirasakan keberadaan mutlaknya oleh seseorang yang di ilhaminya. Lantas darimanakah munculnya semangat? Seumber munculnya semangat adalah dari pikiran dan emosi seseorang. Kedua dasar elemen tersebut melakukan penyatuan yang dengan masing-masing pada fase fikiran, ia akan menciptakan sebuah pemikiran yang benar yang lumrah disebut dengan logika. Setelah fikiran mendapatkan jalur kebenaran, maka pada emosi tercipta berbagai getaran yang berupa dorongan positif. Selanjutnya, kedua elemen dasar tersebut akan melakukan penggabungan yang akhirnya akan bermuara dan menetap didalam perasaan seseorang. Memang adakalanya seseorang mengalami depresi akan suatu harapan yang selalu di usahakannya, namun tetap tak kunjung kesampaian. Implikasi dari hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan semangat. Pada umumnya, ciri khas apabila seseorang kehilangan semangatnya dapat terlihat dari caranya bersikap. Apabila seseorang yang telah kehilangan semangat diminta untuk mengungkapkan tentang apa harapan yang hendak dicapai dimasa mendatang, maka ia cenderung akan menjawab dengan nada melesu. Selain itu, juga dapat dilihat dari keacuhan dirinya terhadap harapannya tersebut. Mungkin tak hanya berbatas terhadap hal-hal itu saja. Banyak lagi hal lain tentang ciri khas seseorang yang telah kehilangan semangatnya.
Patut untuk diketahui bahwa semangat juga dapat berasal dari orang-orang yang ada disekitar kita, misalkan dari orang tua, sahabat, kekasih, bahkan dari orang yang tak dikenal sekalipun. Namun yang menjadi asal-usul murni sebuah semangat adalah dari seseorang itu sendiri. Semangat yang muncul dari luar individu diri sendiri hanyalah sebagai perantara saja.

Terkadang didapati suatu kejadian pada diri kita sendiri yang tidak bisa menyemangati diri sendiri. Pada saat itu terjadi, yang terfikirkan hanyalah rasa hampa. Memang benar, sesungguhnya erat sekali kaitan antara harapan dan semangat. Harapan tanpa semangat sangatlah hampa, sedangkan semangat tanpa harapan adalah hampa. Mengapa bisa demikian? Dikatakan harapan tanpa semangat sangatlah hampa karena untuk menggapai sebuah harapan maka dibutuhkan sebuah atau lebih harapan, karena jelas, tanpa semangat, maka harapan adalah nol, dengan kata lain harapan tidak akan pernah bisa terwujud tanpa semangat. Berbeda halnya dengan harapan yang didapatkan melalui jalan pasif, yakni harapan yang tidak disemangati dapat terwujud bukanlah karena semangat, melainkan karena nasib baik orang tersebut yang didatangi oleh seseorang yang bersimpati terhadapnya, lalu dengan sukarela memberikan apa yang kebetulan memang menjadi harapan dari seseorang tanpa semangat tersebut. Sedangkan dikatakan semangat tanpa harapan adalah hampa. Disini memang terdapat siratan makna kalimat implicit, namun jelas sekali bahwa tetap merupakan suatu kehampaan karena meskipun seseorang memiliki semangat yang tinggi akan tetapi tidak memiliki sebuah atau lebih harapan, maka akan terasa hampalah semangat yang ia dapat. Karena tiada gunalah semangat yang ia miliki. Perlu untuk diketahui bahwa salah satu hakekat manusia didalam kehidupan ini berawal dari harapan. Sebagai contohnya adalah semenjak seseorang dilahirkan, maka pada saat itu telah timbul harapan dari orang tua (ibu dan bapak) yang menginginkan agar kelak anak yang dilahirkannya ini dapat menjadi seseorang yang sukses dan berguna bagi orang-orang yang ada disekelilingnya. Dari contoh ini dapat kita simpulkan sementara bahwa sebenarnya sudah terdapat penyemangat dari orang tua kepada sang anak agar bersemangat dan harapan mereka yang berupa doa kepada sang anak yang belum mengerti apapun. Memang apabila lebih lanjut diperdalam tentang pernyataan semangat tanpa harapan adalah hampa karena tidak dapat dipergunakan semangat tersebut sebab tiada harap apapun yang terselip didalam kehidupan seseorang tersebut. Berbeda halnya apabila harapan yang dimiliki oleh orang itu merupakan sebuah harapan berkutub negative. Dalam hal berkutub negative ini bukanlah tujuan utama dari artikel ini. Pembedahan darinya terdapat pada ulasan diluar dari bahasan ini. Disini, kita hanya akan membahas sesuatu yang berkenaan dengan semangat dan harapan yang bersifat positif.

Apabila sudah sekian lama kita terpuruk, maka berikanlah diri sendiri motivasi agar dapat membangun kembali semangat yang telah lama tertidur. Gali lah semangat yang terpendam agar dapat membangunkan harapan yang sudah sekian lama tertidur. Yakinlah kepada diri sendiri bahwa semangat yang dimiliki tidak akan pernah mati tertiup oleh kencangnya angin. Carilah semangat dengan cara kita masing-masing. Apabila merasa cocok dengan semangat yang muncul dari luar diri sendiri, maka tangkaplah dan pergunakanlah dengan baik dan bijak semangat tersebut. Bukanlah suatu permasalah dari mana kita mendapatkan semangat. Darimana pun seseorang boleh mendapatkan semangat asalkan tidak keluar dari koridor-koridir positif yang secara logika dianggap sebagai kebenaran hakiki. Kemudian, apabila seseorang terpuruk, maka jadilah perantara semangat bagi dirinya agar semangat dan harapannya dapat kembali seperti sedia kala. Sesungguhnya semangat yang sudah roboh masih dapat dibangun kembali, tak perduli sudah selama apapun reruntuhan bangunan tersebut. Tanamkanlah selalu hal-hal yang bersifat positif yang akan berorientasi kepada sumber-sumber kebahagiaan sejati sebab telah tercapai harapan dan cita-cita kita.

Spirit Regard,
Dhani Apriandi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar