Kamis, 04 Maret 2010

Oasis Bagi Sahabat

Kemari kawan….
Ku sisihkan detak jantung ini sedikit, dan
Kan ku suruh ia mengetuk salah satu pintu dari beberapa bilik kepedihan yang kau miliki.
Bukalah, dan biarkan ia kuras habis debu didalamnya…

Melangkahlah menujuku…
Biar dapat kau rasa kerianganku selalu hadir bagimu.
Jadikanlah tiap hela'an nafas ini angin sejuk ditengah kegerahanmu.
Agar kau tahu, disetiap detiknya aku ada untukmu

Segeralah menapak, sahabatku….
Disini, juga ku tawarkan secangkir kehangatan untuk hari - hari dinginmu.
Kelak, jika sampai saatnya, teguklah kopi persahabatan ini sambil mengunyah renyah remah kedamaian.

Ayo sahabat, jangan kau hanya mematung…
Ku bantu sapu kerikil tajam yang menjadi penghalau.
Tiup kencang semua ragu yang menyala itu…
Ulurkan tanganmu yang lemah dekat dengan uluran tangan kuatku, lalu menghijaulah meskipun mendung dihatimu kian kelabu…

Kalau suatu saat bendungan dihatimu itu pecah,
Ikhlas ku menjadi sampanmu agar nanti kau tak tenggelam diterjang luapan kesedihan..
Berpeganglah pada buritan perahu dengan simpulan erat tanganmu
Dan tenanglah, ku takkan membawamu kearah dalam lautan buntu,
Ku hanya ingin ajakmu susuri dangkalnya kebahagiaan yang tersisa itu..

Jika nanti kau merasa bosan…
Peganglah dayung kepercayaan ini dan kayuhlah sendiri dengan kejujuran,
Lalu, berlayarlah menuju sunset yang mulai memerah disana..
Ku berjanji, ia takkan beranjak sebelum kita tiba,
Karena ia juga seorang sahabat yang ingin hapuskan duka laramu…

Percayalah kepada ku…
Karena aku turut merasakan yang juga kau rasakan kini.
Sayat pelan kabut tebal dengan salah satu jemarimu, lalu
Ukirlah namaku agar kau dapat melihat melalui celahnya…
Aku akan memaki segala gundah gulana yang bertaut padamu…
Kan ku paksa ia untuk mati sebelum ajalnya tiba,
Supaya kau sadar bahwa aku adalah bagian darimu yang selalu ingin melihat kedua daun bibir itu uraikan senyuman....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar