Kamis, 04 Maret 2010

Memori Yang Gabur

Masih disini aku terduduk. Mencoba membuang kelesuan melalui nako terbuka yg berhadapan denganku. Udara malam mulai mengendap mengintai masa lampauku. Sampai kini, lirihnya masih mengetuk gendang pendengaranku, dalam nada yg sunyi. Tak bergelombang senandungnya, namun tetap menggetarkan rinduku akannya saat itu. Dulu, dimasa kejayaan, kita seperti berbaring diatas mawar merah dan menunggu bulan memicu bintang agar keluar dari persemayamannya. Mengingatnya, bersujud air mataku sebelum sempat mengkristalkan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar