Hiasi malam gelap senyap.
Jangan ambil genderang kebencian.
Jangan bunyikan keras pada malam larut yang mati,
karena pekak kan hidup didalamnya
Hati telah tersuguhkan sakit pada lancipnya sudut cinta.
Inilah renungan cinta pada zaman hitam.
Di mana satu jiwa berbeda kodrat melebur jadi satu pada titik terlarang.
Hati tak lagi jadi inspirasi bagi anutan kini.
Lalu dapatkah setengah bagian melepaskan diri dari bagian setengahnya setelah darah kotor terbiasa merasuk dalam hati setiap manusia yang lalu lalang pada hari yang gelap!
Termasuk aku, malu tak lagi menjadi pertimbangan dalam bertindak.
Semakin kuhidup hanya akan semakin memumpuk derita akhirat.
Tak tahu dimana bermula saat itu.
Aku tak ingat mimpi itu.
Berjalan tanpa arah, namun enggan menepi…….
Meski begitu, tidaklah membimbangi rasa dalam merasakan pencarianku
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar