Minggu, 13 Januari 2013

Pejuang Mata Pena

Baru selesai liat-liat postingan tulisan lama, blognya tetangga sebelah. Kagum banget sama isi blognya. Gak cuma itu. Saya juga kagum sama kepribadian si Penulisnya. Beberapa tulisannya memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca.

"Pemilik blog yang sedang mencari jati diri di atas kebenaran", begitulah dia menyebut dirinya. Lewat beberapa postingan yang sempet saya baca, saya berkesimpulan kalo pemilik blog merupakan sosok pejuang yang memilih menyuarakan isi hatinya ke dalam tulisan. Akh, sosok yang hebat. Meski tak begitu tenar dimata publik, dia tak pernah ambil pusing. Jujur, saya terharu ketika membaca beberapa postingannya. Bukan karir yang di inginkan, bukan juga popularitas yang ingin dikejar. Namun, semangat tempurnya yang tinggi, lantaran ingin merubah wajah negeri ini lewat kata-kata lah yang dia tunjukkan. Sungguh pribadi yang mengesankan sekaligus mencerahkan.

Di dalam tulisannya, dia mengupas bermacam permasalahan yang tengah merundung negeri kita tercinta. Kalimat demi kalimat dirangkai dengan sedemikian rupa. Seiring itu, paragraf yang terbentuk pun memiliki relevansi yang jelas, sama sekali tidak lari dari koridor keinginan si Penulis. Salah satu postingan miliknya, meski cuma hasil kutipan dari penggalan karya salah seorang tokoh besar Indonesia adalah salah satu yang paling saya suka. Kalo ga salah, judulnya "Resensi Buku Soe Hok Gie Oleh Arief Budiman". Yah, meski cuma sebuah kisah lama, tapi tetep punya kesan dan pesan tersendiri buat saya. Di sana, dia menceritakan bahwa Soe Hok Gie yang merupakan seorang pejuang mata pena sejati, kerap berdiri melakukan perlawanan terhadap para pejabat yang bermental borbrok lewat media tulisan. Ahh, emang bener-bener mengesankan! Sekian banyak tulisannya yang telah dimuat oleh media massa. Yang patut diacungi jempol dari sekian banyak tulisan Soe Hok Gie adalah keberaniannya dalam menyebutkan nama-nama terkait pada tulisannya. Tentu bukan hal yang sembarangan, dia memiliki dasar-dasar fakta tersendiri untuk semua tulisannya.

Sangat disayangkan orang-orang seperti Soe Hok Gie harus meninggalkan dunia pada usia yang relatif muda. Mungkin, apabila seandainya dia masih hidup saat ini, karya-karyanya akan semakin ramai menghiasi jendela media massa. Namun, meskipun sosoknya telah sirnal, tetapi semangatnya akan selalu hidup dan tumbuh subur dalam perasaan dan pikiran setiap bibit baru yang ingin memperbaiki nasib negeri tercinta ini. Semoga di antara kita juga memiliki semangat yang sama, sehingga dapat melanjutkan perjuangan Soe Hok Gie, tentunya sebagai Pejuang Mata Pena Sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar