Meski dengan terik memijar, namun bagaimana hendak terasa jika terkelap kelabu mega hitam menghalang dimuka. Meski siang adalah waktuku, namun bagaimana dapat wujudkan kenyataan bila pandangnya dilapis sepasang plastik berdua kaca hitam. Hanya sanggup berimaji melalui mimpi yang lama telah dianggap suci...
Aku benci!
Pada sepertiga malam selalu pujangga terjaga. Berdiri dengan tiada sadar diri, lalu dengan muak mulai memaki. Aku terkunci didalam jeruji ilusi... Arrgh! Aku sudah jenuh dengan semua janji! Aku penat dengan seluruh puja puji.
Ingin ku hanyalah dapat menepi dari kisi - kisi perihal yang penuh terisi lalu menguji. Kini tinta mulai habis tergerus kata dalam usaha membentuk bait abstrak. Dan.... Tanpa sebuah awal tak kan ada sebuah akhir....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar