Kamis, 04 Maret 2010

Sajak Untuk Sebuah Nama

Tidur sudah harapan dengan hati yang terpejamkan
Ia muntahkan segala impian lampau melalui mimpi
Ejaan mulai terbata sebab aksara tulis telah gabur
Namun kertas belum lah robek masih jelas terbaca

Bendungan penahan risauan hati kan segera meluap
Entah apa mesti berlaku agar jiwa tidak tenggelam
Lilitan dera derita kian mencekik nadi kebahagiaan
Lisan terhantam pecah terkaram oleh sang karang
Apakah mimpi selama nya mesti terpendam dihati?

Penat sudah penanti menunggu dipertigaan jalan
Enggan ia beranjak sebelum kebahagiaan itu tiba
Resah hati hanya gulanakan siang dan malam alam
Tiada bergerak seperti tak bernafas pemuda itu diam
Inilah kisah seorang manusia dicekam nelangsa cinta
Wanita bagai seorang ibunda yang tengah ia tunggu
Itulah riwayat sang anak Adam mengharap secuil hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar