Kini, pekat tutupi arah perjalanan..
Lajur hampa melaju ditengah -tengah..
Serasa tak berharga nafas ini..
Pekikan serak menghambat langkah..
Tertelan mentah ia meracuni raga...
Terasa, selinapannya remukkan rusuk..
Dan, pecahan cerminpun gambarkan fakta diri..
Tentang Dia yang siap musnah tertelan ego..
Tentang Dia yang tak lagi sanggup untuk berdiri...
Berjalan pelan seiring rintihan yang mengkronis..
Merembet naik laik tanaman jalar berduri..
Hingga melobangi celah kecil menjadi besar..
Batinpun menjeriti perih yang merongrongi..
Tak kuasa lagi diri mencari diri yang semula..
Sebab pedoman hidup lenyap dari aliran sukma..
Lenyap tumpah melewati celah kecil dengan deras..
Mengalir, meresap kedalam celah kecil pada tanah..
Sirnalah semua tanpa bekas dari peredaran memori..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar